Kamis, 12 September 2013

Hay, mates. Today is 12th of september. One more we through the night at this coffee shop. Usually, always in front of the river we saying goodbye and meet in the next weekend, but today perhaps can be the last when we going home in this way. Gue percaya selanjutnya kita tidak akan kembali mengendarai motor dan berpisah saat pulang kerumah sepulang dari coffe shop itu. Because I trust when we going home from the coffe shop again, we can drive our car. The cars that we get from our success.

Selasa, 16 Juli 2013

about.me/ifasya

A few days ago Im already make it.





Jumat, 10 Mei 2013

Mayday.

Mayday! Mayday! I'm doing something wrong.
Mayday! Mayday! Seems I can't hold my character.
Mayday! Mayday! And I read it.
Mayday! Mayday! Now I can't sleep.

When we clear it up?

Mayday! Mayday! Give me a reason.
Mayday! Mayday! I'm down on bended knee.

Senin, 01 April 2013

When I find myself in times of trouble, she comes to me.
Speaking words of wisdom, let it be.
And in my hour of darkness she is standing right in front of me.
Speaking words of wisdom, let it be.

April 1, in 1996


Memang hanya 7 kali pergantian tahun kita lewati bersama.
Juga hanya beberapa kado istiwewa yang sempat mampir dengan segala rasa bahagia.
Bahkan saya belum mengenal apa arti mencintai saat itu.

Saya ingat di hari ulang tahun terakhir yang saya lewati bersama anda. anda sedang terbaring dengan selang yang saat itu saya tidak tahu apa guna melintang ditangan dan hidungmu.
Tidak ada hadiah, tidak harapan. Saya hanya bertanya kapan anda dapat segera pulang dan menghabiskan waktu bersama saya lagi. Dan hanya sebuah senyuman yang keluar tanpa saya bisa artikan apa artinya.

Malam itu saya hanya berdua dengan kakak saya dirumah, belajar menulis huruf sambung. Dan ayah pulang tiba-tiba memeluk kami berdua, menyuruh kami berganti berganti pakaian karena akan banyak orang yang akan datang katanya.
Saya membantu mengeluarkan sofa dan membuat ruang yang sangat luas dirumah. Saya berpikir akan sangat banyak orang yang datang, permainan apa ya yang enak diruangan seluas ini.

Mama datang beberapa jam setelahnya, diikuti anda beberapa menit kemudian. Tapi kenapa anda datang dengan sebuah tempat tidur yang digotong beberapa orang? Tanpa senyuman.
Tapi kenapa mama menangis didepan anda? Apa kesalahan yang ia lakukan terhadap anda? Kesalahan seperti saat saya memanjat pohon dan menangis terisak saat meminta maaf kepada mama? Tidak, ini pasti kesalahan yang lebih besar. Mama begitu terisak saat menangis. Dan saya tertidur seperti biasa, hanya sangat larut.

Saat pagi saya terbangun, beberapa orang telah siap menggendong anda. Saya berpikir sakit dikaki anda semakin parah, sehingga untuk mandi pun harus digendong.
Dan akhirnya beberapa lembar kain putih siap menutup kepala anda, saya bertanya dalam hati ada apa ini. Ini sungguh tidak biasa.
Semakin banyak orang yang menangis didepan anda yang berbaring. Ayah hanya berkata anda akan pindah, tidak tinggal dirumah ini lagi.

Dan tepat 17 tahun yang lalu, ditanggal yang sama saya merasakan perasaan kehilangan seseorang untuk pertama kalinya saat kibik demi kibik tanah menutup tubuh anda dengan kain putihnya.

Senin, 25 Maret 2013

Catatan Suatu Malam Dingin Hingga Masuk Angin



Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan.
Engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudera terkelam.
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama namun terasa ada.


Ajarkan aku,
Melebur dalam gelap tanpa harus lenyap.
Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut.
Bangun dari ilusi namun tak memilih pergi.


Tunggu aku.
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu.


-akar-

March 25th


Berapa lama anda hidup tidak akan menunjukan siapa anda. Hanya bagaimana anda menyikapi setiap keadaan yang diterima dengan segala kehendak-Nya.
Setiap hari. setiap jam, setiap menit, even setiap detik kita akan mendapatkan pengalaman didalam kehidupan yang satu persatu akan  mengalir didalam darah setiap orang.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan.
Yang bisa dilakukan hanya menulis pada kening kita masing-masing  apa yang akan kita kehendaki besok dengan berkaca pada sebuah cermin kecil tentang hari kemarin tanpa bisa berharap banyak selain berusaha dan terus berdoa kepada-Nya.
Tidakkah kita sadar kita merobek selembar hari kita tiap harinya. Namun Allah masih memberikan sebuah pilihan, kita akan menempelkan pada dinding kamar untuk kita simpan atau malah membuangnya kedalam keranjang sampah. 


The world is welcoming 24 years old Ichwanul Fasya. Happy Birthday!

Senin, 18 Maret 2013

Dear God. Please make her always love you and please always protect her. Amin

Minggu, 17 Maret 2013

"Mirror mirror on the wall, who’s the prettiest of them tall?"



Wanita adalah makhluk yang sangat beruntung karena diciptakan dengan fisiologi jauh lebih indah dari pria. Wanita juga diberikan hak untuk terus semakin memperindah diri di sepanjang hidupnya. Tak heran seluruh pria di dunia ini sering bertekuk lutut di hadapan keindahan wanita. Bukan pria saja, seasma wanita pun terbiasa mengagumi keindahan wanita lainnya. Bahkan menurut penelitian, bayi cenderung menatap lebih lama pada wajah yang cantik.

Kecantikan seseorang bisa membawa kebahagiaan karena semakin cantik seorang wanita, semakin dia mendapat banyak akses menuju hal-hal yagn memberi kebahagiaan. Misalnya secara pergaulan sosial, mereka pasti banyak dikagumi orang sehingga memiliki banyak teman. Secara karir, mereka juga pasti tidak kesulitan menarik hati orang lewat kecantikannya, apalagi ditambah kalau ia jga pintar.

Jadi dengan seluruh keuntungan di atas, wanita cantik itu sudah pasti merasa bahagia, ‘kan? Atau setidaknya lebih bahagia dibandingkan wanita yang kurang cantik? Jawabannya, tidak! Dalam buku Psychology Applied To Modern Life, “Given that physical attractiveness is an important resource in Western society, we might expect attractive people to be happier than others, but the available data indicate that the correlation between attractiveness and happiness is negligible.” Saya mencari di kamus negligible artinya ‘tidak berarti’, ‘tidak signifikan’, atau ‘sedemikian kecil sehingga tidak perlu diperhitungkan.’ Bisa dibilang, malah efeknya berbanding terbalik atau mereka sulit untuk merasakan kebahagiaan yang stabil. Berikut sepuluh penjelasannya:

1. Kecantikan itu kompetitif
Kehadiran wanita cantik lain akan selalu membuat seorang wanita merasa tidak cukup cantik, walaupun ia tidak akan mengakuinya. Wanita memang cenderung membandingkan dirinya dengan wanita lain, lebih-lebih wanita cantik. Tak heran mereka merasa insecure. Ketika bercermin, mereka brharap melihat refleksi diri yang dua kali lebih cantik daripada diri sebenarnya dan tiga kali lebih cantik daripada wanita tercantik lainnya. Inilah yang memicu ucapan terkenal yang sangat kompetitif itu, “Mirror mirror on the wall, who’s the prettiest of them tall?“

2. Kecantikan itu adiktif
Lebih tepatnya, menarik perhatian dan menjadi pusat perhatian itu adiktif. Sebagai manusia, kita selalu butuh diperhatikan. Sekali saja kita merasakan sensasi menjadi pusat perhatian, maka kita selalu menginginkannya dan merasa tidak dapat hidup tanpanya.

3. Kecantikan itu manipulasi bisnis
Wanita terus dimanipulasi oleh media dan industri kecantikan untuk mempercantik dirinya tanpa pernah berhenti. Mereka hanya bisa bahagia sejenak setelah mengkonsumsi produk tertentu, lalu merasa kurang bahagia lagi ketika melihat seorang bintang iklan yang lebih muda dan lebih kurus. Majalah wanita penuh dengan artikel yang mencuci otak mereka bahwa dengan menurunkan berat badan mereka bisa mendapat seluruh kemudahan hidup: pernikahan, seks, dan karir. Jadi, wanita cantik bisa lebih bahagia jika mereka berhenti melihat iklan di majalah dan TV.

4. Kecantikan itu sarat ide utopian
Utopian bisa diartikan ‘khayalan’ atau ‘menarik tapi tidak dapat diterapkan’. Contohnya, Anda pasti tahu boneka Barbie? Nah, para periset medis sudah meneliti bahwa proporsi tubuh Barbie ternyata sangat berbahaya dilakukan di dunia nyata. Punggungnya terlalu lemah untuk menyokong berat bagian tubuh atas dan tubuhnya terlalu sempit sehingga bisa merusak hati, ginjal, dan saluran pencernaan lainnya. Wanita yang benar-benar berbentuk seperti itu dipastikan mengalami penyakit lambung yang kronis dan cenderung meninggal karena malnutrisi.

5. Kecantikan itu topeng yang menyulitkan
“Ah sudahlah, itu bukan masalah… kamu kan cantik, nggak perlu repot mikirin itu.” Jadi daripada curhat, lebih baik mereka menyimpan dan menangisi sendiri. Itu sebabnya banyak wanita cantik yang sering berkesan sok positive-thinking, sehingga kita juga semakin terbius bahwa hidup mereka enak-enak saja padahal yang dirasakan eneg.

6. Kecantikan itu obsesi metropolitan
Dalam penelitian Victoria Plaut, Does Attractiveness Buy Happiness?, ia menemukan bahwa jawabannya ya hanya jika sang wanita tinggal di daerah perkotaan. Wanita cantik yang tinggal di pedesaan tiadk akan begitu merasakan perbedaan kebahagiaan atau kenikmatan tersebut. Saya sudah sering melihat mahasiswi dari daerah yang pindah ke kuliah ke Jakarta, kecantikannya meningkat seiring tingkat semesternya. Kecantikan adalah kebutuhan baru yang dikonstruksikan (baca: dipaksakan) oleh masyarakat modern.

7. Kecantikan itu membingungkan
Semua orang menyarankan jadi diri sendiri apa adanya. Bahkan semua media televisi dan majalah juga menyuarakan seperti itu. Anehnya, kita juga dibombardir dengan produk kosmetika yang membuat diri Anda lebih indah secara alamiah, “Get that natural beauty with my product !” Alamiah tapi kok pakai produk? Kaco.

8. Kecantikan itu temporer
Tidak peduli berasal dari kaum mana, wanita cantik selalu dibayang-bayangi kecemasan abadi, “Apa yang akan terjadi seandainya saya tidak cantik lagi? Apakah mereka masih mau jadi teman saya? Apakah kekasih saya tetap mencintai saya?” Ini adalah kekhawatiran yang tidak menghantui para wanita yang kurang diberkahi dengan kecantikan.

Jadi jika Anda bersahabat dengan wanita cantik, berhentilah terkagum-kagum ataupun memujanya. Karena realitanya adalah mereka tidak sebahagia itu! Mereka justru ‘tersiksa’ karena kecantikannya itu, sekalipun mereka akan menyangkal fakta itu mati-matian. Masih ada banyak poin ketidakbahagiaan lainnya yang tidak bisa saya jabarkan di sini karena bisa dianggap politically incorrect oleh para wanita.

What is beautiful is good,” kata Plato. “Beauty is truth, truth beauty,” tulis John Keats. Anatole France menyuarakan, “Beauty is more profound than truth itself.” Bagi saya, “Beauty is an ironic tragedy we all love to see.”


 *updaterus