Kamis, 07 Agustus 2014

Tuhan dan Takdirnya


"Seharusnya ini cukup menjadi bekal untuk berhenti bertanya mengenai takdir Tuhan."

Yang kita tahu, mereka belum menikah sehingga kita merasa berhak untuk bertanya mengapa mereka belum menikah.
Yang kita tidak tahu, mereka sedang memperjuangkan sesuatu.
Yang kita lupa, jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh Tuhan.

Yang kita tahu, mereka belum dikaruniai anak sehingga kita merasa berhak bertanya mengapa mereka belum memiliki momongan.
Yang kita tidak tahu, mereka sedang memperjuangkan sesuatu.
Yang kita lupa, rezeki berupa anak adalah pemberian Tuhan, jika Tuhan belum berkehendak maka sekuat apapun manusia berusaha, jika memang belum waktunya, ya belum waktunya. 

Satu hal pasti menjadi dewasa adalah, manusia akan cenderung menyimpan masalah sendiri, manusia akan cenderung menutup emosi mereka depan khalayak. Manusia akan cenderung menampakkan hal yang baik-baik saja. Itulah perubahan, apabila ketika bayi manusia bebas menangis depan umum, semakin tua hal tersebut menjadi tidak mungkin terjadi bukan? Semakin tua, manusia akan semakin menutupi apa yang cenderung membuatnya sedih dan menampakkan kondisi baik-baik saja. Seharusnya ini cukup menjadi bekal untuk berhenti bertanya mengenai takdir Tuhan.

Kita ridak tahu kondisi yang sedang dialami lawan bicara kita. Hingga kita sampai pada fase tersebut. banyak orang berdalih bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut ya anggap saja doa. Tapi banyak pula yang lupa bahwa doa yang paling tulus adalah mendoakan diam-diam.

Kamis, 12 September 2013

Hay, mates. Today is 12th of september. One more we through the night at this coffee shop. Usually, always in front of the river we saying goodbye and meet in the next weekend, but today perhaps can be the last when we going home in this way. Gue percaya selanjutnya kita tidak akan kembali mengendarai motor dan berpisah saat pulang kerumah sepulang dari coffe shop itu. Because I trust when we going home from the coffe shop again, we can drive our car. The cars that we get from our success.

Selasa, 16 Juli 2013

about.me/ifasya

A few days ago Im already make it.





Jumat, 10 Mei 2013

Mayday.

Mayday! Mayday! I'm doing something wrong.
Mayday! Mayday! Seems I can't hold my character.
Mayday! Mayday! And I read it.
Mayday! Mayday! Now I can't sleep.

When we clear it up?

Mayday! Mayday! Give me a reason.
Mayday! Mayday! I'm down on bended knee.

Senin, 01 April 2013

When I find myself in times of trouble, she comes to me.
Speaking words of wisdom, let it be.
And in my hour of darkness she is standing right in front of me.
Speaking words of wisdom, let it be.

April 1, in 1996


Memang hanya 7 kali pergantian tahun kita lewati bersama.
Juga hanya beberapa kado istiwewa yang sempat mampir dengan segala rasa bahagia.
Bahkan saya belum mengenal apa arti mencintai saat itu.

Saya ingat di hari ulang tahun terakhir yang saya lewati bersama anda. anda sedang terbaring dengan selang yang saat itu saya tidak tahu apa guna melintang ditangan dan hidungmu.
Tidak ada hadiah, tidak harapan. Saya hanya bertanya kapan anda dapat segera pulang dan menghabiskan waktu bersama saya lagi. Dan hanya sebuah senyuman yang keluar tanpa saya bisa artikan apa artinya.

Malam itu saya hanya berdua dengan kakak saya dirumah, belajar menulis huruf sambung. Dan ayah pulang tiba-tiba memeluk kami berdua, menyuruh kami berganti berganti pakaian karena akan banyak orang yang akan datang katanya.
Saya membantu mengeluarkan sofa dan membuat ruang yang sangat luas dirumah. Saya berpikir akan sangat banyak orang yang datang, permainan apa ya yang enak diruangan seluas ini.

Mama datang beberapa jam setelahnya, diikuti anda beberapa menit kemudian. Tapi kenapa anda datang dengan sebuah tempat tidur yang digotong beberapa orang? Tanpa senyuman.
Tapi kenapa mama menangis didepan anda? Apa kesalahan yang ia lakukan terhadap anda? Kesalahan seperti saat saya memanjat pohon dan menangis terisak saat meminta maaf kepada mama? Tidak, ini pasti kesalahan yang lebih besar. Mama begitu terisak saat menangis. Dan saya tertidur seperti biasa, hanya sangat larut.

Saat pagi saya terbangun, beberapa orang telah siap menggendong anda. Saya berpikir sakit dikaki anda semakin parah, sehingga untuk mandi pun harus digendong.
Dan akhirnya beberapa lembar kain putih siap menutup kepala anda, saya bertanya dalam hati ada apa ini. Ini sungguh tidak biasa.
Semakin banyak orang yang menangis didepan anda yang berbaring. Ayah hanya berkata anda akan pindah, tidak tinggal dirumah ini lagi.

Dan tepat 17 tahun yang lalu, ditanggal yang sama saya merasakan perasaan kehilangan seseorang untuk pertama kalinya saat kibik demi kibik tanah menutup tubuh anda dengan kain putihnya.

Senin, 25 Maret 2013

Catatan Suatu Malam Dingin Hingga Masuk Angin



Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan.
Engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudera terkelam.
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama namun terasa ada.


Ajarkan aku,
Melebur dalam gelap tanpa harus lenyap.
Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut.
Bangun dari ilusi namun tak memilih pergi.


Tunggu aku.
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu.


-akar-