Senin, 01 April 2013

April 1, in 1996


Memang hanya 7 kali pergantian tahun kita lewati bersama.
Juga hanya beberapa kado istiwewa yang sempat mampir dengan segala rasa bahagia.
Bahkan saya belum mengenal apa arti mencintai saat itu.

Saya ingat di hari ulang tahun terakhir yang saya lewati bersama anda. anda sedang terbaring dengan selang yang saat itu saya tidak tahu apa guna melintang ditangan dan hidungmu.
Tidak ada hadiah, tidak harapan. Saya hanya bertanya kapan anda dapat segera pulang dan menghabiskan waktu bersama saya lagi. Dan hanya sebuah senyuman yang keluar tanpa saya bisa artikan apa artinya.

Malam itu saya hanya berdua dengan kakak saya dirumah, belajar menulis huruf sambung. Dan ayah pulang tiba-tiba memeluk kami berdua, menyuruh kami berganti berganti pakaian karena akan banyak orang yang akan datang katanya.
Saya membantu mengeluarkan sofa dan membuat ruang yang sangat luas dirumah. Saya berpikir akan sangat banyak orang yang datang, permainan apa ya yang enak diruangan seluas ini.

Mama datang beberapa jam setelahnya, diikuti anda beberapa menit kemudian. Tapi kenapa anda datang dengan sebuah tempat tidur yang digotong beberapa orang? Tanpa senyuman.
Tapi kenapa mama menangis didepan anda? Apa kesalahan yang ia lakukan terhadap anda? Kesalahan seperti saat saya memanjat pohon dan menangis terisak saat meminta maaf kepada mama? Tidak, ini pasti kesalahan yang lebih besar. Mama begitu terisak saat menangis. Dan saya tertidur seperti biasa, hanya sangat larut.

Saat pagi saya terbangun, beberapa orang telah siap menggendong anda. Saya berpikir sakit dikaki anda semakin parah, sehingga untuk mandi pun harus digendong.
Dan akhirnya beberapa lembar kain putih siap menutup kepala anda, saya bertanya dalam hati ada apa ini. Ini sungguh tidak biasa.
Semakin banyak orang yang menangis didepan anda yang berbaring. Ayah hanya berkata anda akan pindah, tidak tinggal dirumah ini lagi.

Dan tepat 17 tahun yang lalu, ditanggal yang sama saya merasakan perasaan kehilangan seseorang untuk pertama kalinya saat kibik demi kibik tanah menutup tubuh anda dengan kain putihnya.

Tidak ada komentar: